Edisi Melbourne: Desserts and Brunch in Melbourne

Setelah berlibur beberapa hari ke daerah pegunungan bersalju, akhirnya aku memutuskan untuk apply temporary resident yang pada saat itu diberikan kepada para student yang sudah selesai kuliah minimal 2 tahun di Australia dengan masa bekerja 900 jam selama berada di Australia. Bermodalkan pekerjaanku  sebagai trainee chef salah satu restoran Melbourne, dan dukungan yang penuh dari owner restoran jadilah aku mendapatkan ijin tinggal selama 1.5 tahun sebagai temporary resident Melbourne. Yuhuuuuu.... 

Inilah saatnya bekerja mengumpulkan uang untuk balik modal selama perkuliahan 2 tahun kemarin. Dan dalam waktu bersamaan mencari informasi untuk mendapatkan persyaratan sebagai permanen resident Australia. Tidak gampang. Namun ada harapan. Aku meminta bantuan kepada salah seorang laywer yang kebetulan orang indonesia dan mempercayakan semua urusan dokumen-dokumen kepadanya. Fingers crossed..!! 

Disela-sela waktu yang padat bekerja aku menyempatkan diri untuk selalu berkunjung ke beberapa restoran dan cafe di sekitaran kota Melbourne. Beberapa kali sering hang out dengan teman-teman indonesia hanya untuk sekedar Brunch setelah selesai olahraga pagi bersama.  Hiihihi... olahraga lalu makan. Adalah hal yang sangat tidak disarankan. Tetapi ketertarikan dengan dunia culinary dan mencoba makanan-makanan baru sudah menjadi hobi sehingga sulit dihilangkan. 

Foto tempat yang akan aku informasikan dengan memakai foto pribadi. Harap maklum, tolong jangan di share:

  1. Ini di dekat area St. Kilda. Acland Street. Malam-malam yang dingin pas sedang winter dan laparrrr.. pengen desserts. diculik dua orang teman untuk berkunjung ke salah satu cake shop yang banyak variasi pilihan. Dari cake sampai bread. Rasanya sih menurutku biasa aja, tapi namanya juga lagi kuliner, harus dicoba segalanya. 





2. Brunetti, Lygon St. 
Cukup terkenal dengan banyaknya jenis cake yang di pajang di etalase toko. Bisa sambil minum coffee atau hot chocolatenya yang melegakan tenggorokan yang dingin. Disajikan oleh para barista profesional. Seringnya sih kesini pas malam setelah pulang kerja. Ga tau kenapa, nge dessert malam-malam yang dingin di Melbourne memang udah yang paling enak. Untungnya berat badan ga naik drastis. Hahahah...mungkin karena work hard and play hard kali ya selama di sini. Terbakar deh tuh semua lemak-lemak dessert. yeayy... 

3. Nge brunch di Chez Dre, Coventry st. South Melbourne.
Cara kesini kalau naik transportasi umum pada waktu itu thn 2013 sih masih dengan naik tram 112 dari Southern train Station berhenti di stop depan pizza hut clarendon baru menyeberang ke kanan, cari conventry street. Tempatnya memang tidak dipinggir jalan. Agak nyasar juga kalau belum pernah kesini. Coba pakai aja google maps atau tanya pejalan kaki sekitar situ pasti banyak yang tau. 


Seperti namanya sudah jelas mereka menyajikan makanan ala-ala perancis dengan bakery dan cake-cake yang bentuknya cantik-cantik. Rasanya juga yumm... Kesini bela-belain pagi-pagi buat breakfast dengan sajian sarapan gaya Perancis.

3. Hardware Societe Melbourne di Hardware Street
Letaknya berada di antara Elisabeth st dan Queen st. Maaf tidak punya foto-foto di tempat ini karena banyak foto menggunakan kamera SLR teman di Melbourne. Belum sempat minta ketika aku pulang ke Indonesia. Namun tempat ini sangat recommended. Kalau kesini pas weekend, harus datang pagi-pagi sekali karena biasanya kalau sudah jam 8 pagi saja tempat ini sudah mengantri panjang seperti antri di salah satu amusement park

4. Seven Seeds, Carlton Melbourne
Hal yang paling menyenangkan saat breakfast di Melbourne adalah presentasi makanannya yang sangat artistik. Para chef disini menggambar di atas piring-piring dengan makanan kreasi mereka. Cantik sekali. Apabila sudah lelah berolahraga pagi, datanglah dan sarapan di tempat ini. Pasti harimu menjadi berwarna.  

5. Le miel et la lune Cardigan St. Carlton Melbourne

Masih di area Carlton, tempat ini sering dikunjungi para mahasiswa yang memang sedang menghabiskan weekend mereka hang out dengan teman-teman, kadang sambil belajar. Walaupun tempatnya kecil namun di luar apabila cuaca cerah pasti kursi-kursi akan disusun di luar sehingga banyak yang bisa duduk sambil ngobrol walaupun belum bisa makan, hanya ngopi. 

Waktu itu sempat bertanya pada salah satu staf yang sedang melayaniku dan seorang teman. Makanan yang mereka sajikan memang perancis. Namanya perancis banget : Le miel et La Lune yang kira-kira artinya "The Honey and The Moon" --- asli pake translator, heheh... ternyata makanan mereka sedikit ada campuran bahan dari beberapa area kontinental dan oriental. seperti Tzat tziki, couscous, shimeji mushroom, hoummus, yuzu orange. Menarik sekali perpaduannya. Pasti jika datang kesini tidak menyesal. Masih ingat saja rasa makanan yang disajikan dengan presentasinya yang cantik. Ingin datang lagiii... hmmm...kapan ya? 





Comments

Popular Posts