Edisi Eropa: Travelling Toulouse, Perancis Chapter I.

Jejakan kaki pertama di negara uni eropa adalah Perancis di kota Toulouse. Sering disebut sebagai La Ville Rose yang artinya pink city, karena bentuk arsitekturnya yang unik menggunakan batu bata pink. 
Mungkin tidak semua orang mengenal kota Toulouse. Tapi bagi para peminat aircraft, pasti tau banget bahwa kota ini adalah pusat industri pesawat dan pusat aerospace terbesar eropa. Dimana kota ini juga sebagai headquarter dari pesawat jenis Airbus yang terkenal di seluruh dunia. 

Jika perusahaan pesawat dari negara-negara lain ingin memesan pesawat Airbus, maka mereka akan request order-nya ke kota Toulouse ini. Pembuatan pesawatnya tidak semuanya di Toulouse. Finishing touch dan uji coba penerbangannya saja di tempat ini. Ternyata perusahaan ini termasuk penggerak perekonomian kota Toulouse loh. Sekedar informasi, saham perusahaan Airbus terbesar dimiliki oleh negara Perancis dan Jerman kemudian baru Inggris dan akhirnya Spanyol. Woww... aku kira dari awal Airbus ini milik Perancis. Begitulah orang awam. wkwkwk...  

Sayang sekali, karena aku bukan peminat aircraft atau airspace. Saat itu ga ada keinginan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara masuk dalam lingkungan Airbus. Padahal tahun 2014 itu  sekitaran bulan Juni kalau tidak salah ingat, perusahaan Airbus sedang mengadakan open house bagi para keluarga karyawan mereka dan tidak terbuka untuk umum. 

Daaaaan...kebetulan temanku memiliki akses untuk masuk. Walaupun dengan penuh semangat dia cerita agar aku mau mengunjungi hangar yang katanya bisa lihat pesawat Concorde yang di terbangkan terakhir tahun 2003 parkir di situ. Lalu pesawat Beluga Airbus pesawat tua milik perusahaan tersebut, aku cuma bereaksi.. oo... aaa...wahhh... hihihi... maaffff.... Kalau diingat-ingat, kenapa aku ga kesana aja ya. Sedikiiiit menyesal, ga banyak sih. Dikiiiit aja.... <<<< bagi para peminat pesawat, tolong jangan murka. hahaha... 

All about Toulouse

1. Cazeres Sur Garon

Adalah tempat nebeng selama travel di Toulouse, Perancis. Daerah ini sebenarnya sama sekali tidak berada di pusat kota Toulouse. Bisa dibilang ini suburb-nya Toulouse. Jarak tempuh Toulouse-cazeres dengan menggunakan kereta api kira-kira 36 menit. Kalau pakai mobil hampir 1 jam jika menyetir dengan kecepatan normal. 

Awalnya aku kira akan tinggal di kota Toulouse-nya. Tapi, apa mau dikata tempat yang available hanya disini atas bantuan seorang teman. Mau ga mau harus mengikuti aja. Daripada terlunta-lunta di negeri orang. 

For the record.. untuk menemukan orang yang bisa bahasa inggris di Cazeres saaaaaangat susah. Jadi, siap-siap tarik nafas panjang. ckck.. soalnya ini bukan destinasi turis.

Masuk di kawasan Cazeres udara sangat indah.  Terletak di wilayah terbesar Barat daya Perancis Midi-Pyrenees yang terkenal dengan dikelilingi pegunungan yang indah. Cazeres juga termasuk area yang dilalui oleh sungai terbesar ke-3 di Perancis yaitu La Garonne. Karena aku tinggal di perumahan yang hanya terdiri dari beberapa unit rumah, maka jika berjalan di pagi sampai siang hari sekitar area ini sangat sepi. Tidak banyak penduduk yang berkeliaran di area perumahannya.  Sebabnya adalah yang tinggal di tempat ini kebanyakan para orangtua yang sudah retired, dan keluarga yang memiliki anak-anak kecil. Usia-usia pekerja biasanya mobile tiap hari ke kota Toulouse untuk bekerja ataupun sudah menetap disana. 

Jadi, hal yang paling aku senangi disini adalah berjalan kaki. Eksplor, menikmati pemandangan indah dan alami. Apalagi kalau berjalan di sekitar sungai Garonne pada pagi hari, ga berasa capeknya. 

Pemandangan area sungai La Garonne di Cazeres 
(* maaf ya, footage-nya sedikit goyang)

Selain berjalan di sepanjang sungai, kadang aku eksplor ke pusat kotanya juga. Tapi sayang banyak hasil akhir kameranya goyang. Tampaknya karena terlalu bersemangat jalan-jalan. heheh... 

Di kotanya ada pasar rakyat jika mau berbelanja bahan-bahan segar untuk masak. hampir sama dengan pasar Senen, bedanya ini lebih bersih dan rapi. Mereka tidak buka setiap hari hanya di hari sabtu. Tapi selain bahan-bahan makanan, baju-baju murah, sepatu dll juga dijual disitu. Kalau beruntung bisa dapat baju murah dan bagus. Sempat beli sepatu olahraga Reebok asli yang di jual sekitar 23 Euro di 2014. Waktu itu Euro lagi naik-naiknya Rp 16.000-an. Berarti senilai Rp 368.000.









Comments

Popular Posts